Your Ad Here

Your Ad Here

Mengenal Jenis Data Center Berdasarkan Tier-nya



Pada data center, jenis-jenis data center dapat dibedakan berdasarkan tier-nya, yang dibuat oleh Telecommunications Industry Association pada tahun 2005 melalui jurnal TIA-942: Data Center Standards Overview, yang kemudian direvisi di tahun 2008 dan 2010, yang mana tier tersebut berdasar pada sistem cooling, ketersediaan power dan tingkat availability-nya alias ketersediaan layanan yang diberikan oleh data center tersebut. Terdapat 4 jenis/tier pada data center, dan saya akan menjelaskan nya di bawah ini:


  • Tier 1: Terdapat dan terbentuk hanya oleh satu jalur untuk kelistrikan dan pendinginan dan tidak ada komponen redundansi. Tingkat availability-nya adalah 99,671%. Data center jenis ini biasanya dipakai oleh bisnis kecil, dan lama downtime maksimal dari data center jenis ini adalah 28,8 jam.
  • Tier 2: Terdapat dan terbentuk hanya oleh satu jalur untuk kelistrikan dan pendinginan juga, tetapi memiliki komponen redundansi. Tingkat availability-nya adalah 99,741%. Data center jenis ini biasanya dipakai oleh bisnis ukuran medium, dan lama downtime maksimal dari data center jenis ini adalah 22 jam
  • Tier 3: Terdapat lebih dari satu jalur untuk kelistrikan dan pendinginan, tetapi hanya satu jalur yang aktif, memiliki komponen redundansi dan dapat dimaintain secara concurrent. Tingkat availibility-nya adalah 99,982%. Data center jenis ini biasa dipakai oleh perusahaan besar, dan  lama downtime maksimum dari data center jenis ini adalah 1,6 jam
  • Tier 4: Terdapat lebih dari satu jalur untuk kelistrikan dan pendinginan,  yang mana semua jalur aktif, memiliki komponen redundansi dan toleran terhadap kerusakan ataupun kegagalan (fault tolerant). Tingkat availability-nya adalah 99,995%. Data center jenis ini umumnya dipakai di layanan online bernilai multi-jutaan dollar (misal: Windows Azure, Xbox Live, dll).  lama downtime maksimum dari data center jenis ini adalah 0,04 jam.
Demikian penjelasan atas jenis data center berdasarkan tier-nya. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam baik mendesain atau memilih data center untuk aktivitas kegiatan IT Anda.

wdcfawqafwef